asal usl terbentuk nya negara somalia

 Asal usul terbentuknya negara Somalia berakar dari sejarah panjang wilayah tersebut yang meliputi perkembangan budaya, politik, dan kolonialisme. Berikut adalah ringkasan proses terbentuknya negara Somalia:


1. **Sejarah Awal dan Peradaban Kuno**  

Wilayah Somalia memiliki sejarah panjang sebagai pusat perdagangan dan peradaban kuno, terkenal sebagai bagian dari jalur perdagangan Afrika dan Semenanjung Arab. Peradaban seperti Kerajaan Punt dan berbagai kerajaan kecil berkembang di daerah ini.


2. **Pengaruh Islam dan Kerajaan-Kerajaan Islam**  

Pada abad ke-7 dan 8 Masehi, Islam menyebar ke wilayah ini, mempengaruhi budaya dan politik lokal. Berbagai kerajaan Islam seperti Kerajaan Ajuran, Kerajaan Adal, dan Kerajaan Ifat muncul selama periode ini.


3. **Kolonialisasi oleh Kekaisaran Eropa**  

Pada abad ke-19, wilayah Somalia dibagi dan dikolonisasi oleh kekuatan Eropa. Italia menguasai bagian selatan dan pusat (Italia Somaliland), Inggris menguasai bagian utara (British Somaliland), dan Perancis menguasai bagian barat (sekarang Djibouti).


4. **Perjuangan Kemerdekaan dan Pembentukan Negara**  

Setelah Perang Dunia II, proses dekolonisasi dimulai. Inggris dan Italia menyerahkan kendali mereka ke pemerintah Somalia yang merdeka.  

- **Merdeka pertama**: Inggris dan Italia secara bertahap mengumumkan kemerdekaan wilayah mereka pada tahun 1960.  

- **Pembentukan Republik Somalia**: Pada 1 Juli 1960, Somalia merdeka dari Inggris dan Italia digabungkan menjadi satu negara, Republik Somalia, dengan ibukota di Mogadishu.


5. **Peristiwa Penting Setelah Kemerdekaan**  

- Tahun 1969, Presiden Siad Barre melakukan kudeta militer dan memimpin negara hingga tahun 1991.  

- Setelah jatuhnya rezim Siad Barre, Somalia mengalami periode konflik dan ketidakstabilan yang berkepanjangan, yang menyebabkan terbentuknya pemerintahan wilayah dan kelompok bersenjata yang bersaing.


**Kesimpulan**  

Negara Somalia terbentuk dari proses sejarah panjang yang meliputi peradaban kuno, pengaruh Islam, kolonialisasi oleh kekuatan Eropa, kemerdekaan dari kekuasaan kolonial pada tahun 1960, dan proses integrasi wilayah menjadi satu negara merdeka.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

cerita perang kerajaan mataram part 15

Gambar
Refleksi sejarah masa lalu yang bisa kita ambil untuk Indonesia kedepan , bahwa bangsa ini adalah bangsa yang mempunyai kebudayaan sangat tinggi dan adi luhung , dimana bangsa bangsa lain dibelahan bumi lainya masih belum berbudaya dan menguasai tehnis rancang bangun Nenek moyang kita sudah menguasai nya, bahwa bangsa ini juga sudah pernah mengalami perang agama di Nusantara yang merupakan perang agama terbesar saat itu, dan bisa berahir karena sifat keteladanan dan kebijakan serta kebesaran hati dari pemimpin nya saat itu yakni Raja Sri Maharaja Samaratungga dan anak nya Raja Sri Maharaja Rakai Pikatan serta Maha Dewi Pramoerdawardhani sebagai ratu dari wangsa Syailendra. 
Baca selengkapnya

cerita mataram kuno part 37

Gambar
  ada saat Maha Raja Rakai Pikatan yang beragama Hindu Siwa beristri Pramoerdawardhani dari wangsa Syailendra yang beragama Bhuda Mahayana, memerintahkan untuk membuat candi yang bercorak Hindu Siwa , untuk menandingi berdirinya candi Bhuda (Shambara Bhudura / Borobudur) maka Rakai Pikatan membangun candi Sewu yang bernama candi Prambanan pada tahun 850 Masehi, sebagai tempat ibadah bagi orang yang beragama Hindu Siwa , walaupun dalam pemerintahan Mataram saat Rakai Pikatan. Memerintah , baik agama Hindu Siwa maupun Bhuda Mahayana bisa hidup berdampingan , dengan damai mendapat jaminan dari Politik kerajaan saat itu. 
Baca selengkapnya

Cerita Rakyat Sumatra Barat: Legenda Malin Kundang part 5

Gambar
  Ketika sedang berlayar dalam perantauannya, sebuah kejadian buruk menimpa kapal yang ditumpangi Malin sehingga ia terdampar di sebuah pantai. Warga desa di pantai tersebut menyambut dan membantu Malin untuk tinggal dan bekerja di sana.  Malin bekerja dengan sangat rajin mengolah tanah desa yang subur dan menjadi semakin sukses. Malin memiliki 100 orang pekerja dan sejumlah kapal dagang sendiri. Setelah berhasil menjadi orang kaya, Malin pun mempersunting anak seorang saudagar kaya.  Sementara itu, Ibu Mande tidak pernah mendapatkan kabar apapun dari Malin selepas kepergiannya. Selama bertahun-tahun, Ibu Mande hanya bisa memandangi laut sambil berdoa agar anaknya selamat dan mengirimkan kabar, atau bahkan kembali ke desa. 
Baca selengkapnya