asal usul terbentuk nya negara tibet

 Asal usul terbentuknya negara Tibet memiliki akar yang dalam dalam sejarah dan kepercayaan masyarakatnya. Berikut adalah rangkuman dari beberapa aspek penting:


**1. Legenda dan Mitologi:**


* **Asal Usul dari Kera dan Rakshasi:** Salah satu legenda paling terkenal tentang asal usul bangsa Tibet adalah kisah tentang seekor kera (diyakini sebagai perwujudan Bodhisattva Avalokiteshvara) yang kawin dengan seorang raksasi (diyakini sebagai perwujudan Tara). Keturunan mereka diyakini sebagai nenek moyang bangsa Tibet. Legenda ini memiliki makna simbolis tentang penyebaran ajaran Buddha ke Tibet.

* **Hubungan dengan India:** Ada juga legenda yang menghubungkan asal usul Tibet dengan migrasi dari India kuno, terutama dari wilayah Magadha. Legenda ini sering dikaitkan dengan penyebaran agama Buddha dari India ke Tibet.


**2. Perkembangan Politik Awal:**


* **Periode Yarlung:** Periode awal sejarah Tibet sering disebut Periode Yarlung (sekitar abad ke-2 SM hingga abad ke-9 M). Pada masa ini, berbagai suku dan kerajaan kecil mulai bersatu di lembah Yarlung. Raja-raja awal pada periode ini sering kali memiliki gelar "Tsenpo" (penguasa).

* **Songtsen Gampo dan Kerajaan Tibet Bersatu:** Tokoh kunci dalam penyatuan Tibet adalah Songtsen Gampo (memerintah sekitar 618-650 M). Ia dianggap sebagai pendiri Kerajaan Tibet yang bersatu. Songtsen Gampo memainkan peran penting dalam memperkenalkan agama Buddha secara lebih luas ke Tibet, membangun kuil-kuil Buddha pertama, dan mengembangkan aksara Tibet berdasarkan aksara India. Ia juga memperluas wilayah kekuasaan Tibet secara signifikan.


**3. Pengaruh Agama Buddha:**


* **Kedatangan dan Penyebaran:** Agama Buddha mulai masuk ke Tibet dari India pada abad ke-7 M, terutama melalui upaya Songtsen Gampo. Namun, penyebarannya tidak selalu mulus dan mengalami pasang surut.

* **Periode Kebangkitan Kedua (Abad ke-10 M):** Setelah periode fragmentasi politik, agama Buddha mengalami kebangkitan kembali pada abad ke-10 M. Pada masa ini, banyak biksu dari India kembali ke Tibet dan menerjemahkan teks-teks Buddha, serta mendirikan biara-biara baru.

* **Peran Biara dan Lama:** Seiring waktu, biara-biara Buddha dan para lama (guru spiritual) menjadi semakin berpengaruh dalam kehidupan sosial dan politik Tibet. Sistem reinkarnasi Dalai Lama, yang dimulai pada abad ke-14 M, menjadi institusi sentral dalam pemerintahan Tibet.


**4. Hubungan dengan Kekuatan Lain:**


* **Interaksi dengan Tiongkok:** Tibet memiliki hubungan yang kompleks dengan Tiongkok sepanjang sejarahnya, termasuk periode di mana Tibet menjadi negara merdeka, periode di mana Tibet berada di bawah pengaruh atau kekuasaan Tiongkok, dan periode otonomi.

* **Interaksi dengan Mongol:** Pada masa Kekaisaran Mongol, Tibet memiliki hubungan yang unik yang disebut "hubungan patron-imam" (Cho-yon). Para pemimpin Mongol menjadi pelindung agama Buddha Tibet, sementara para lama Tibet memberikan ajaran spiritual kepada mereka.


**5. Pembentukan Negara Teokratis:**


* **Dalai Lama sebagai Kepala Negara:** Pada abad ke-17 M, Dalai Lama ke-5, Ngawang Lobsang Gyatso, berhasil menyatukan kembali Tibet dan mendirikan pemerintahan yang berpusat pada biara. Sejak saat itu, Dalai Lama menjadi kepala negara dan pemimpin spiritual Tibet.

* **Struktur Pemerintahan:** Pemerintahan Tibet yang berpusat pada Dalai Lama dikenal sebagai pemerintahan teokratis, di mana kekuasaan spiritual dan politik terjalin erat.


Secara garis besar, pembentukan negara Tibet adalah hasil dari kombinasi legenda, perkembangan politik dari kerajaan-kerajaan kecil menjadi negara yang bersatu di bawah kepemimpinan Songtsen Gampo, pengaruh mendalam agama Buddha yang membentuk struktur sosial dan politik, serta interaksi dengan kekuatan regional lainnya. Sistem pemerintahan teokratis yang dipimpin oleh Dalai Lama menjadi ciri khas negara Tibet selama berabad-abad sebelum perubahan politik di abad ke-20.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

cerita perang kerajaan mataram part 15

cerita mataram kuno part 37

Cerita Rakyat Sumatra Barat: Legenda Malin Kundang part 5