certia mataram kuno part 51

 Pada awal abad ke-10, terjadi bencana alam berupa letusan Gunung Merapi yang menghancurkan sebagian besar wilayah kerajaan. Hal ini menyebabkan kerusakan infrastruktur, kelaparan, penyakit, dan kematian massal. Selain itu, terjadi pula serangan dari Kerajaan Sriwijaya yang ingin merebut kembali wilayah-wilayah di Jawa.

Untuk mengatasi krisis ini, raja-raja Mataram Kuno memutuskan untuk memindahkan pusat pemerintahan mereka ke Jawa Timur. Mereka memilih daerah Brantas sebagai lokasi baru karena memiliki sumber daya alam yang melimpah dan strategis untuk perdagangan. Raja pertama yang memindahkan ibu kota ke Jawa Timur adalah Mpu Sindok yang berkuasa pada tahun 929-947 M. Ia mendirikan ibu kota baru di Watugaluh, Jombang.

Mpu Sindok adalah pendiri dari Dinasti Isyana yang merupakan cabang dari Dinasti Syailendra. Dinasti ini meneruskan tradisi agama Buddha, tetapi juga mengakomodasi agama Hindu dan agama lokal. Raja-raja dari dinasti ini berhasil mempertahankan kekuasaan mereka di Jawa Timur dan sekitarnya. Mereka juga membangun candi-candi baru seperti Belahan, Jawi, Kidal, dan Singhasari.

Namun, pada akhir abad ke-10, Kerajaan Mataram Kuno mengalami kemunduran akibat persaingan dengan kerajaan-kerajaan lain di Jawa Timur seperti Kahuripan, Janggala, dan Kediri. Kerajaan ini akhirnya runtuh pada tahun 1007 M setelah raja terakhirnya yang bernama Dharmawangsa dibunuh oleh raja Wurawari dari Lwaram. Dengan runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno, berakhirlah sejarah kerajaan Hindu-Buddha di Jawa.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Rakyat Sumatra Barat: Legenda Malin Kundang part 5

cerita tentang kisah perang pancut

cerita pajajaran part 1